TONGGAK PERTAMA, AKSI KEMANDIRIAN BURUH PEREMPUAN

Dalam rangka memperingati International World Day for Decent Work tahun ke 7, Komite Perempuan IndustriALL Indonesia Council telah menggelar aksi unjuk rasa, bertempat di halaman kantor Kementrian Tenagakerja dan Transmigrasi RI.  

Unjuk rasa yang melibatkan kekuatan massa 100 orang lebih buruh perempuan dan beberapa buruh laki-laki. Diikuti oleh sembilan Federasi Afiliasi IndustriALL Indonesia Council. Terdiri dari: Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP KEP KSPI), Federasi Serikat Pekerja Nasional (FSPN), Federasi Pertambangan dan Energi (FPE KSBSI), Federasi Logam Mesin dan Elektronika (F LOMENIK KSBSI), Federasi Farmasi dan Kesehatan Reformasi (F Farkes Reformasi), Federasi Kimia Kesehatan (F KIKES KSBSI), Federasi Kimia Energi Pertambangan (F KEP SPSI), Federasi Garment dan Tekstil (F GARTEKS KSBSI) dan Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI)

Lima belas orang perwakilan pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh Ketua Komite Perempuan dan Ketua IndustriALL Indonesia Council, diterima oleh direktur Penegakan dan Penindakan Pengawas, bapak Bachtiar, SH beserta stafnya, yang terdiri dari: Deputy Direktur Perlindungan Pekerja Perempuan dan Anak, bapak Sinaga beserta para stafnya. Karena pada saat itu Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi tidak berada di Jakarta, sedang mengikuti pertemuan APEC di Bali, bersama Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial. Sedangkan Dirjen Pengawasan Norma Kerja, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, sedang dalam perjalanan menuju Brazilia.

Tuntutan Aksi Komite Perempuan, yang disampaikan kepada Menakertrans RI dalam bentuk surat terbuka, secara singkat berisi 5 butir tuntutan:
  1. Hapuskan Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing
  2. Laksanakan dan Tegakan UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengatur Hak Reproduksi atau Perlindungan Maternitas Buruh Perempuan di Tempat Kerja
  3. Pastikan tersedianya Ruang Laktasi di Setiap Perusahaan, di mana buruh perempuan bekerja
  4. Buat Peraturan Menteri Tenagakerja terkait Larangan Diskriminasi terhadap Buruh Perempuan di Tempat Kerja
  5. Ratifikasi Konvensi ILO No. 183 tentang Maternity Protection  
Aksi unjuk rasa yang dimulai dengan "Short Rely" dari depan kantor Bulog menuju kantor Menakertrans RI, terbilang sukses. Ini adalah aksi pertama yang dilead oleh buruh perempuan untuk menyuarakan isu-isu buruh perempuan. 
 
Short Rely dari Bulog ke Kantor Menakertrans RI
Melihat antusiasme peserta aksi, dengan melakukan orasi secara bergantian, membuat teaterikal dadakan dan bernyanyi serta berjoget bersama, seperti melihat fenomena baru, melihat angin segar, yang pelahan-lahan akan berhembus, dan terus berhembus, untuk menjadi badai kekuatan.

Berharap semangat ini dapat dipelihara bersama-sama, untuk memperjuangkan hak bersama, memperjuangkan kebersamaan dan kesetaraan diantara serikat pekerja/serikat buruh. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dalam menyatukan kekuatan yang terpendam. Dengan beribu-ribu potensi perempuan buruh, di dalam federasi afiliasi, kita wujudkan cita-cita bersama.

"Tidak Ada Kekuatan yang Bisa Dipersatukan, Tanpa Menciptakan Kebersamaan 
dan Kesetaraan"

Happy International World Day for Decent Work for Women Workers

Tetap Semangat, Wahai Perempuan Buruh Indonesia!!!

Merdekaaaa!!!

Jakarta, 10 Oktober 2013 

Tidak ada komentar: