BINATANG ANEH "HARGA DIRI"

Dulu aku sering ngomong kepada kawan ku, bahwa menghadapi persoalan hidup itu harus punya sikap yang kuat, teguh dalam memegang prinsip, karena dengan cara itu kita memiliki harga diri. Terus aku sering diselorohi kawan-kawan ku juga, berapa sih harganya dirimu? hahahaha, iya juga ya

Harga diri itu apa ya maknanya bagi seseorang? sama kah untuk setiap orang? orang sering marah besar karena merasa tidak dihargai oleh orang lain. Bahkan soal harga diri ini tidak jarang menyebabkan orang bunuh-bunuhan. Lalu kalau ada orang yang membunuh karena persoalan harga diri, masihkah dirinya berharga, setelah melakukan pembunuhan yang katanya terpaksa dilakukan karena membela harga diri?

Menyangkut harga diri juga katanya, kalau dikritik atau diberi masukan oleh bawahan atau rakyat langsung menerima. Harusnya menolak, kalau perlu marah, kan kita pemimpinnya, kita yang punya kuasa. Kenapa bawahan yang harus mengatur hidup kita? konon katanya sikap itu juga perlu diperlihatkan untuk menjaga wibawa dan harga diri pimpinan, hehehehe.

Ada orang yang merasa kaya banget, lalu dia menolak untuk bergaul dengan orang-orang biasa (biasa miskin), itu juga karena alasan harga diri katanya. Ada juga orang-orang yang merasa pinter banget, menolak bergaul dengan orang-orang biasa (biasa dianggap bodoh), itu juga demi harga diri, hihihihi.

Binatang harga diri ini memang aneh, sering membuat manusia bertindak dan berperilaku, yang tidak patut dihargai. Untuk menjadi kaya banget, bertindak maling (korupsi). Untuk kelihatan paling pintar, membodohi sesamanya. Bukankah harga diri itu nampak menjadi aneh?

Aneh memang, kita itu sering membicarakan sesuatu yang kita sendiri tidak faham maknanya. Lebih aneh lagi kita juga sering membela sesuatu atau seseorang yang tidak kita fahami keberadaan manfaatnya untuk kita.

Aneh, tiba-tiba saya ingin menulis tentang binatang aneh "Harga Diri"

Tangerang, 22 Pebruari 2014



MENIKMATI HARI-HARI, TANPA BEBAN

Satu bulan sudah berlalu, dari sejak aku dipensiunkan oleh sistem rekrutment kepemimpinan dalam organisasi, dimana selama 19 tahun aku mengabdikan diri pada perjuangan "Gerakan Serikat Buruh".

Minggu pertama aku nikmati sebagai waktu-waktu untuk istirahat, mengistirahatkan saraf dari kepenatan berfikir keras, yang aku lakoni selama itu, tanpa henti tanpa pernah berpaling kelain hati hehehe.

Minggu kedua, aku mulai menata ulang struktur logika ku, memetakan rencana-rencana kegiatan yang akan aku jalani pada hari-hari berikutnya. Aku akan memasuki komunitas yang berbeda, yang selama satu tahun sudah aku ikuti secara sambil lalu. Langkah pertama yang aku lakukan mengikuti STIFIn WSLP, di Jl. Swadaya II Pasar Minggu Jakarta Selatan, selama 3 hari. Untuk mendapatkan lisensi promotor resmi dari penemu STIFIn. Bahwa setelah ini, dengan predikat lulus dan bersertifikat aku bisa menjadi promotor resmi STIFIn, terutama untuk wilayah Banten. Karena aku sendiri masuk Tim Kerja Rumah Stifin Banten (RSB). 

Situasi ku saat ini sama persis seperti ketika aku baru pertama kali jadi Tim Kerja DPP SPN (dh/FSPTSK) pada tahun 1999. Statusnya berjuang menumbuhkan, mengembangkan dan membesarkan organisasi.  

Seiring dengan itu, dalam perjalanan kali ini aku juga bertemu dengan komunitas bisnis V-Pay-jasa transaksi kebutuhan primer masyarakat, diantaranya penjualan pulsa telphon celuller, pembayaran tagihan listrik, tagihan air, tagihan telphon kabel, bahkan sampai tagihan PBB dan KPR BTN. 
 
Yang membuat aku tertarik dari bisnis ini karena kepraktisannya. Bisnis dengan investasi hanya RP 275.000,- dijalankan dengan alat kerja telphon celuller saja. Tidak butuh ruangan kerja khusus (toko) dan juga waktu secara khusus berjam-jam di suatu tempat. Bisnis bisa dilakukan di mana saja, sambil apa saja, bahkan sambil istirahat atau tidur-tiduran bisa menjalankan bisnis. Menjanjikan penghasilan cukup besar, jika menjalankannya dengan tekun dan serius hehehehe "tentu saja atuh"

Hal menarik lainnya dari bisnis ini, dikendalikan langsung oleh seorang Ustadz Yusuf Mansyur (UYM), memang kedengarannya agak naif gitu ya hehehe, tetapi faktanya aku emang menjadi jatuh yakin, karena label UYM itu, serius! 

Visi UYM dalam menjalankan bisnis ini "Membeli Indonesia Kembali dengan Indonesia Berjamaah". Sebagai bagian anak bangsa UYM sadar betul, bahwa hampir seluruh BUMN dan per-Bankan Indonesia sudah dimiliki bangsa asing, apalagi yang kita punyai? sudah hampir ludes, tergadaikan .................

Bisnis ini bisnis uang recehan. Bagaimana menghimpun biaya administrasi yang selama ini dikeluarkan oleh masyarakat dalam semua transaksinya-dari pembayaran tagihan listrik, telphon, pembelian pulsa, beli tiket KA, pesawat, tagihan kartu kredit, e-banking dsb, menurut menteri BUMN jumlahnya tidak kurang dari 32T/bulan dan semuanya dinikmati oleh para provider, bank dan lain-lainnya, yang nota bene semuanya milik orang asing. Keprihatinan menteri BUMN atas kondisi ini ditangkap UYM sebagai peluang bisnis, sekaligus cara mengembalikan uang recehan itu kepada masyarakat yang melakukan transaksi, dalam bentuk cashback.

Bisnis ini bernama VSI, yang sistemnya dijual bebas kepada masyarakat umum dengan harga hanya Rp 275.000,-. Dengan menanam modal tersebut kita akan mendapatkan ID yang merupakan lisensi, di mana kita punya hak untuk menjadi bagian dari bisnis dan mengoperasikannya di seluruh wilayah Indonesia. Bisnis ini bisa kita miliki seumur hidup, dan dapat diwariskan kepada keluarga. 

Alhamdulillah, terus terang aku merasa bersyukur bertemu dengan komunitas bisnis ini. Bisnis kaum duafa, yang bisa dijalankan oleh siapa saja, dari kalangan mana saja. Tidak membedakan status sosial, ekonomi dan politik, semuanya bisa dan boleh, Indonesia Berjamaah.

VSI bergerak dalam: Bidang Jasa Transaksi, Mempermudah Pemenuhan Kebutuhan Primer Sendiri (Litrik dan Pulsa) dan Membangun Jaringan Bisnis.

Memindahkan transaksi V-Pay anda ke VSI, selain akan menerima cashback, sama juga dengan ikut berjamaah untuk mengembalikan kedaulatan ekonomi kepada rakyat Indonesia. Kita bisa berbagi, bersedekah, berdakwah secara berjamaah. 

VSI merupakan langkah kecil untuk mengambil Indonesia kembali dari tangan bangsa asing, dengan berjamaah mengumpulkan uang recehan, yang akumulasi jamaahnya, minimal 10juta orang. Semoga Allah meridhoi niat mulia setiap anggota jamaah VSI, Insya Allah, Aamiin. 
Wallahu'alam Bissowab.

Untuk yang ingin mengetahui VSI secara lengkap, silahkan mengunjungi situs resminya di: www.klikvsi.com. Di dalam situs juga ada agenda sosialisasi, sehingga kawan-kawan bisa mendengarkan secara live, di tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal kawan-kawan. 

Selamat bergabung! Tetap semangat! #SalamSuksesMulia

Tangerang, 18 Pebruari 2014