STEP BY STEP

IndusrtiALL, adalah sebuah Global Union Federation (GUF) baru untuk 11 Federasi Serikat Pekerja/Buruh di Indonesia, setelah tiga GUF dari 11 Fedrsai itu merger pada bulan Agustus 2012, setahun yang lalu. Tiga GUF tersebut adalah International Textile, Garment, Leather Workers Federation (ITGLWF), afiliasi International SPN dan Garteks KSBSI. International Metal Federation (IMF), afiliasi international FSPMI dan Lomenik KSBSI, dan International Chemical Energy Mining (ICEM), yang merupakan afiliasi FSP KEP Ref, FSP Farkes Ref, FSP KEP KSPSI dan FPE KSBSI, F KIKES KSBSI, F ISI, FSP2KI


Ada dua workshop konsolidasi yang dilakukan khusus untuk perempuan, pada tingkat regional, dalam rangkaian upaya mempersatukan pemikiran dan visi ketiga GUF tersebut, dalam persepsi dan posisinya untuk melakukan pembelaan terhadap kepentingan buruh perempuan.


Workshop Maternity Protection di Hanoi
Yang pertama di Vietnam, workshop tentang Maternity Protection, terkait konvensi ILO No. 183 tentang Maternity Protection. Workshop ini diikuti oleh 3 orang pemimpin perempuan serikat pekerja dari Indonesia, dari SPN (Lilis) dari FSPMI (Diana) dari ICEM (Tuti) dengan seorang interpreter Izza. Dari workshop ini delegasi Indonesia membuat sebuah program kegiatan bersama, untuk melakukan kampanye perlindungan Maternitas di Indonesia. Pertama menuntut penegakan hukum terhadap implementasi perlindungan hak reproduksi buruh perempuan, sebagaimana yang diatur dalam UUK 13/2003. Kedua menuntut pemerintah Republik Indonesia, agar merativikasi Konvensi ILO No. 183 tentang Maternity Protection.


Untuk menindaklanjuti program kegiatan bersama tersebut, sepulang dari Vietnam, tiga federasi delegasi melakukan diskusi-diskusi intens, untuk merumuskan program dan jenis-jenis kegiatan yang dilaukan, terkait rencana program yang disepakati di Vietnam. Empat kali diskusi dilaksanakan secara bergantian, di sekretariat DPP FSPMI dan SPN. Akhirnya kami menghasilkan proposal program yang cukup konferhensip, untuk melakukan kampanye dan advokasi terhadap hak maternitas buruh perempuan Indonesia. Prposal pun kami layangkan ke kantor ILO melalui pimpinan ICEM (sister Carrol) di kantor pusatnya. Ditunggu-tunggu disposisinya, setahun berlalu proposal tidak berkabar, kami pun merelakan proposal tak terwujud. Tetapi diinternal SPN tetap dilakukan upaya-upaya pemetaan, tentang implementasi Perlindungan hak reproduksi buruh perempuan, terutama untuk buruh perempuan dengan status kerja kontrak.


Satu tahun berlalu, undangan workshop yang kedua tentang isu yang sama, akhirnya datang juga. Pada bulan Juni 2012, SPN diundang untuk workshop kembali di Nepal. Kali ini selain workshop tentang Perlindungan Hak Maternitas buruh perempuan, dilakukan juga konsolidasi untuk memastikan kehadiran delegasi perempuan, pada merger 3 GUF besar tersebut di atas. sekaligus melakukan Kongres Pertama IndustriALL, sebagai GUF baru, yang dilakukan pada bulan Agustus 2012 di SWEDIA.

Workshop Maternity Protection di Nepal
Pada kesempatan workshop yang digelar 2 hari efektif, saya bertemu dengan ibu Wati Anwar, yang mewakili IMF. Kesempatan ini saya gunakan untuk share hasil pemetaan masalah implementasi Perlindungan Hak Reproduksi Buruh Perempuan, sebagaimana diatur UUK 13/2003. Juga pemetaan tentang sejauh mana para pimpinan serikat pekerja di Indonesia, mengenali Konvensi ILO No. 183 tentang Maternity Protection. Yang saya lakukan diinternal SPN, dalam wilayah Banten dan Jawa Barat.

Setelah merger dan kongresnya pada Agustus 2013, dilanjutkan dengan pembentukan IndustriALL Council di beberapa negara afiliasi, termasuk di Indonesia. Bahwa di setiap negara kemudian secara bertahap, akan dibentuk juga Women's Committe IndustriALL.

Pembentukan dan Pemilihan Ketua Komite Perempuan IndustriALL
Pada tanggal 13 September 2013, dilakukan pembentukan Women's Committee, sekaligus pemilihan ketua Komite Perempuan IndustriALL Indonesia Council, bertempat di sekretariat KSPI. Setelah beberapa putaran pemilihan, terpilih lah saya jadi Ketua Komite Perempuan IndustriALL Indonesia Council pertama, dengan sekretaris Seri Mangunah (FSPMI), dari empat kandidat perwakilan federasi afiliasi. Selanjtnya dilakukan pelantikan pada tanggal 22 September 2013, di Hotel Falatehan, Blok M Jakarta Selatan. 

Tugas pertama yang diserahkan kepada Women's Committee, menyelenggarakan Basic Training untuk Buruh Perempuan MNC, bersama-sama dengan IndustriALL Asia Fasific. Pelatihan dihadiri oleh 29 orang para pimpinan SP/SB Federasi afiliasi dari tingkat pabrik/perusahaan. Untuk pertama kalinya para anggota pleno Komite Perempuan dilibatkan untuk memfasilitasi pelatihan. Saat itu, yang menjadi fasilitator pelatihan Lek Ngatiyem dari SP KEP SPSI dan Seri Mangunah dari FSPMI.
Suasana Basic Training untuk Buruh Perempuan MNC

Tugas kedua, melaksanakan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati International World Day for Decent Work. Dalam rapat Komite, disepakati bahwa aksi berbentuk audiensi dengan Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi RI, dengan kekuatan massa 100 orang, masing-masing federasi afiliasi mengirim peserta 10 orang anggota perempuan.

Aksi audiensi dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2013, dengan melakukan "Short Rely" oleh 100 orang peserta aksi, dari depan Gedung Bulog ke Halaman kantor Kementrian Tenagakerja dan Transmigrasi RI. Dengan mengusung isu besar penolakan atas pekerjaan rentan (Precarious Work). Seperti Kerja Kontrak dan Outsourcing, terkait dengan pemenuhan hak-hak maternitas buruh perempuan di tempat kerja. Buruh perempuan dengan status kerja kontrak tidak boleh menikah, hamil dan melahirkan. Bahkan untuk mengambil cuti menstruasi saja tidak diperbolehkan, ini salah satu fakta yang ada di tempat kerja.
Aksi Komite Perempuan IndustriALL Indonesia Council

Aksi terbilang sukses, meskipun ada dua federasi afiliasi absen, tidak mengirimkan massa dan tidak ambil bagian dalam aksi "Pertama Buruh Perempuan Indonesia". Selama ini buruh perempuan hanya menjadi bagian peserta aksi, meskipun jumlahnya mayoritas, tetapi masalah yang menjadi kepentingan buruh perempuan tidak pernah disuarakan dalam aksi yang dilaksanakan, berkali-kali dan bertahun-tahun. Kali ini mereka memimpin aksi sendiri, menyuarakan semua kepentingannya sendiri.

Selamat Hari Kerja Layak International kawan-kawan buruh perempuan! Tolak segala pengabaian terhadap perempuan, dalam bentuk apapun dan dimanapun. Berjuanglah terus, dengan semangat kesetaraan dan kebersamaan.

Merdekaaa!!!

Jakarta, 10 Oktober 2013

Tidak ada komentar: