MENGUKUR MOTIVASI YANG TERSEMBUNYI

KNPA BYK ORG YG TERTARIK INGIN JD KETUA SERIKAT, KPALA DAERAH ATW PRESIDEN??????..apakah dr penghasilan yg d lihat atw hnya ingin jd terkenal...??? (status Facebook HML, seorang kawan dari Banten)

Tergelitik oleh status di atas, saya ingin berbagi pendapat melalui tulisan ini. Karena saya yakin pertanyaan ini bukan hanya milik "HML", maka saya juga berharap tulisan ini, juga bukan hanya menjawab pertanyaan "HML" hehehehe.

Mengetahui motivasi seseorang, bahkan motivasi diri sendiri, untuk membuat pilihan menjadi seseorang atau melakukan sesuatu menjadi penting. Karena motivasi itulah yang akan mengarahkan kita, dalam melakukan serangkaian tindakan untuk mewujudkan motivasi (keinginannya).

Ada tiga hal yang melekat pada setiap orang dalam mewujudkan motivasi (keinginan) dalam hidupnya, terkait dengan pertanyaan kawanku, di atas. Yang pertama Valensi, kedua To Be, ketiga To Have.

Manusia sebagai mahluk yang kompleks harus dilihat secara utuh (holistik), memandang manusia secara parsial sangatlah tidak bijaksana, karena manusia memang terdiri dari banyak unsur. Menghilangkan satu unsur saja dari pembahasannya, maka pandangan kita tentang manusia akan menjadi tidak manusiawi, maka kata Valensi itulah yang mewakilinya. 

Kata Valensi berasal dari bahasa Latin "Valentia" yang berarti kekuatan (power) atau bisa juga disebut kapasitas (capacity). Dalam ilmu Kimia, valensi merupakan nilai yang menentukan jumlah atom yang dapat berkombinasi. Dengan kata lain, valensi merupakan kekuatan dari elemen-elemen dalam atom yang berkombinasi. Valensi juga menentukan bagaimana elemen tersebut bersatu, bereaksi dan berinteraksi satu sama lain (Kubik Leadership #18)

Valensi dalam kehidupan manusia bisa diartikan sebagai takaran atau bobot yang mewakili kapasitas diri dalam mengarahkan hidupnya. Setiap orang memiliki valensi yang berbeda-beda. Valensi yang kita miliki sangat menentukan hasil kerja dan mempengaruhi tingkat kesuksesan kita.

Untuk mencapai kesuksesan, orang akan bekerja menggunakan valensinya. Sukses bagi setiap orang berbeda wujud perolehannya, tergantung kekuatan motivasi yang dimilikinya. Apakah motivasinya "To Be" artinya ketika seseorang bekerja keras, melakukan semua tindakan, dengan tujuan untuk menjadi seorang pemimpin. Tetapi bukan lantaran karena mengejar gaji atau fasiltas yang besar dan mewah, melainkan karena kesempatan berprestasi dan mengambil tanggungjawab dalam perjuangan yang lebih besar. 

Ataukah motivasinya "To Have" melakukan seluruh tindakan dengan tujuan memiliki kekuasaan untuk mendapatkan sesuatu. Misalkan untuk dapat uang banyak, mendapatkan relasi bisnis yang luas, dapat rumah besar atau mobil mewah, dapat penghormatan karena kekayaannya.

Jika motivasinya "To Be" maka yang akan dilakukan terus menerus dalam kepemimpinannya, meningkatkan kinerja, meningkatkan kapasitas pelayanan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, yang akan semakin memantaskan dirinya dalam posisi sebagai pimpinan.


Tetapi jika motivasinya "To Have", maka kecendrungannya akan menggunakan kekuasaan untuk memperoleh semua hal yang ingin kita miliki. Menggunakan waktu pelayanan untuk berbisnis pribadi, menggunakan fasilitas kekuasaan untuk kepentingan dan kesenangan peribadi dan kroni. Semua kebijakan ditransaksikan, kalau tidak menghasilkan sesuatu, tidak akan ada kebijakan. Segala cara menjadi halal, asal bisa memenuhi keinginan dan tujuan yang hendak dicapai.

Innamala'malu binniat, segala tindakan itu tergantung dengan niatnya. Asal kita cermat, semua motivasi (niat) seseorang yang ingin menjadi ketua atau apapun itu, bisa dilihat dari awal, dari tindak tanduk dan perilaku mendapatkan jabatan (kekuasaan) itu. Sudah bisa dilihat bukan? hahahaha

Semoga cerita panjang lebar ini bisa memberikan gambar jawaban, atas pertanyaan dari status facebook seorang kawan, tentang "kenapa banyak banget orang yang ingin memiliki kekuasaan atau jabatan"

Wallahu'alam Bissowab.

Semoga kita termasuk orang yang, Merdeka!!!

Tangerang, 12 Oktober 2013   

 

Tidak ada komentar: