Cemburu


"Terus aja peluk tuh laptop atau nungkluk di depan komputer, siang malam hanya ada Komputer, Dendang dan ‪#‎Dinda‬, hidup kita sudah tidak seperti dulu lagi, ada cerita ada canda" begitu celoteh Tiwul suatu pagi kepadaku dengan tampangnya yang asem dan merengut. Aku hanya menatapnya dan tersenyum manis hihihi

"Iya tuh uwa sekarang sudah tidak mau nemenin aku belajar lagi, tidak kaya dulu. Kerjanya hanya tertawa-tawa sendiri aja di depan komputer, setiap saat hanya ada tante #Dinda, kita udah nggak dianggap lagi tante" ponakanku menyiramkan sedikit pertamax ke ubun-ubun Tiwul, hahahahaha *kali ini aku ngakak.

"Awas ya bulan ini aku nggak mau bayarin tagihan Kartu Hallo modemnya, biar mama tahu rasa, biarin mau apa coba kalau jaringan internetnya nggak ada" Tiwul mulai melancarkan ancamannya "waduh!" jawabku sambil melongo memandangi Tiwul, kali ini bibirnya sudah mancung melebihi hidungnya, itu pertanda dia serius..."mama sadar nggak sih kalau badannya sekarang jadi kurus, itu karena kebanyakan begadang" Tiwul menatapku dengan telaga bening matanya "duh kamu lebay!" hanya itu yang keluar dari mulutku...

Istanaku indah dan selalu damai, dan itu sudah berlangsung selama 14 tahun. Tiwul anak idiologisku yang tidak pernah absen sedetikpun dari kehidupanku, selalu setia menemaniku dalam segala situasi dan kondisi. Dalam pekerjaan dia implementator gagasan-gagasan yang selalu bermunculan dari sela-sela rambutku. Sekaligus yang selalu mengingatkan dan menghindarkan aku dari segala bahaya yang mengancam posisiku. Istanaku tambah semarak ketika seorang gadis lucu--ponakanku ikut bersamaku, meski kami dalam keadaan yang tidak baik secara financial, namun tidak pernah kehilangan kebahagiaan.

"Tiwul dan Ruhay semoga besok kalian mengerti, bahwa aku tidak pernah berubah sedikit pun. Tapi aku juga perlu ruang khusus untuk memenuhi kebutuhan energiku, di mana hari-hari bisa kujalani dengan normal, tanpa merasa kehilangan jati diri. Maka tolong jangan kalian buktikan ancamannya, karena kalau tidak...ruang khusus itu tidak bisa lagi aku kunjungi, dan aku akan kehilangan energi... hanya untuk sedikit waktu saja pliiiss...kumohon"

"Jangan cemburui aku...tidak akan ada yang hilang, yang ada harusnya bertambah sahabat, kerabat, kawan dan saudara...kita semuanya sama hanya semesta fana".


Citra Raya, 8 Pebruari 2015 pukul 04.06 wib

untuk yang selalu lengket di langit-langit hatiku Siti Istikharoh dan Ayu Solihatu R

Tidak ada komentar: