Desiran Hujan Pagi


Pagi ini kau datang mengendap-endap melewati celah kecil di dinding ruang remang-remangku. Kau baringkan diri di atas kasur, kita rebah berhadap-hadapan, saling memandang tanpa berkata-kata

Kecipak air hujan pagi-pagi meluruhkan hati dalam kedinginan, mata beningmu menatap lekat menembusi kornea mataku. Duh! Gemetar seluruh jiwaku diterpa rasa, berdesir-desir membuat riak, gelombang dan lalu badai menerjang nalar dan logika.

Aku tenggelam dalam genangan, semakin terperosok masuk ke dalam bening tatapan matamu, Bening ....


Tangerang, 28 Desember 2014. 08.40

Tidak ada komentar: