CATATAN AKHIR TAHUN, AKHIR MASA TUGAS

Tabiat manusia, ketika kita tidak menyadari bahwa setiap saat akhir kehidupan bisa terjadi, kita akan lalai. Tidak disiplin, tidak taat aturan, tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Tidak peduli terhadap orang lain, tidak perduli dengan kebaikan dan kebenaran yang disampaikan orang lain pada kita. 

Suka emosi kalau diingatkan, arogan dan merasa benar sendiri. Ketika diberi musibah, diberi penyakit, apalagi divonis dokter, bahwa penyakitnya sudah stadium akhir, paling bisa bertahan hanya beberapa bulan. Baru mulai sibuk, meminta waktu kepada Tuhan, untuk dapat memperbaiki semuanya. Berjanji untuk bertaubat, memulainya dari awal, melakukan semua kebaikan, rajin menjalankan perintah dan lain-lain. 

Berikan kesempatan yang ke dua ya Allah, kami akan berbuat baik, melaksanakan kebenaran, menjunjung tinggi amanah masyarakat, menjalankan kewajiban, memberikan hak setiap orang. 

Waktu tidak bisa diulang, semuanya sudah terlambat, semuanya akan segera berakhir. 

Tak terasa lima tahun berlalu sudah, kepemimpinannya akan segera berakhir pada 2014. Serasa begitu cepat waktu berlalu, banyak pekerjaan yang belum dikerjakan, banyak persoalan yang belum diselesaikan, banyak janji yang belum dipenuhi, banyak hak yang belum diberikan, karena kewajiban tidak dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. 

Selama ini, kita hanya membuang-buang waktu, membuang-buang energi, bahkan membuang-buang biaya yang tidak sedikit, hanya untuk berdiam diri dan malas-malasan. Tidak ada pekerjaan yang benar-benar dilakukan dengan baik dan serius, kecuali banyak komentar. Mengomentari semua hal yang dilakukan orang lain. Menghujat semua hal yang dilakukan orang lain, yang tidak menyenangkan kita. Terkadang bukan hanya komentar, tetapi juga sumpah serapah dan hujatan.

Apakah semuanya bisa selesai hanya dengan dikomentari? apakah semua persoalan bisa terjawab, ketika kita menghujat dan menyumpahi, berserapah?

Ayo bergerak kawan! Lakukan perubahan! menuju hari esok yang lebih baik dan lebih maju.

Kembali pada diri sendiri, periksa semua peralatan diri. Apakah nurani kita masih jernih? apakah pikiran kita masih bersih? apakah komitment kita masih setia pada kebenaran? apakah kita masih punya intergritas terhadap perjuangan bersama? Ataukah kita sudah berubah menjadi seorang monster? mahluk "kanibal" di tengah-tengah gerakan massa, memangsa jenis kita sendiri?

Mari lakukan instrospeksi diri, jangan memaksakan kehendak diri lagi, dengan memaksa orang lain untuk menguasakan hidupnya pada kita. Sudah terbukti, kesempatan dan amanah yang mereka berikan pada kita, sudah tersia-siakan begitu saja.

Jika kita tidak mampu menjalani tugas kekhalifahan dalam komunitas kita, maka serahkanlah pada mereka. Jangan lagi menorehkan luka dan kekecewaan pada mereka, yang sudah percaya dengan tulus, membayar perubahan nasibnya, yang tak kunjung kita lakukan.

Biar Tuhan bekerja dengan kekuasaan TanganNya, mengatur kehidupan kita selanjutnya.

Renungan siang, dalam helatan ujung perjalanan.

Tangerang, 24 November 2013

Tidak ada komentar: