Istana Tanpa Dinding


kerajaan hati tanpa skat, tanpa pembeda, tanpa klas raja dan jelata
kemerdekaan pikiran tanpa harus memberikan penilaian, komentar, suka dan tidak suka, semua karya adalah maha harga bagi pembuatnya

bilik kecil milik peribadi, di mana seluruh rahasia hati bisa dibuka dalam lepas tawa terbahak bahagia atau sedu sedan tangis menderu-deru mengharu biru
kilatan cinta yang datang dari jarak jutaan kilometer di belahan dunia yang tidak dapat dijangkau dengan mata, mata kaki atau telinga



di Istana Tanpa Dinding ada Dinda Prameswari Dins, Dani Satata, Wiwi Ardhanareswari, dalam bilik-bilik cinta bersama, cinta sesama mengarungi ruang dan waktu tanpa berhitung harga dan jasa. Semua hal bisa jadi bicara, bercanda tertawa atau saling menangisi tragedi yang saling dibuka.
Ting! emaaaak! abaaaang! kalian lagi apa? entah dari belahan dunia mana mbak ‪#‎Wi‬ menyapa .... kusambut dengan senyum bahagia "emak di sini mbak" 


Ting! pagi mom, dengan malas ‪#‎Dinda‬ menyapa ... entah dari Semarang atau Yogjakarta, atau mungkin saja dia sudah beredar di jalan raya ... kusambut dia dengan mesra "pagi sayang" lalu ... wkwkwkwkwkwk dunia gempar membahana.


Ting! belum rehat maak? ‪#‎Dani‬ menyapa pada pukul 23.00 ... kusambut dia dengan bangga "belum Lowo, emak belum ngantuk, kamu juga ngapain belum tidur?" ... beberapa menit kami berbincang sebelum saling menyapa malam untuk tidur dan mencari mimpi indah di keheningan ....


Istana Tanpa Dinding ....
rumah masa tuaku, di mana aku menikmati kebebasan pikir dan rasa untuk kebahagiaanku sendiri ... jika ada orang yang mengikutinya itu anugerah dan berkah yang harus aku syukuri, bahwa masih ada sisa cinta untukku di hati mereka.


Istana Tanpa Dinding
rumah type 21 di Citra Raya tempat aku menghela nafas dalam hari-hari penuh warna dengan Siti Istikharoh dan Ayu Solihatu R

Istana Tanpa Dinding - Citra Raya, 19 Januari 2015

Tidak ada komentar: